Invalid Date
Dilihat 0 kali
Anambas – Kabupaten Kepulauan Anambas kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan melalui pengembangan wisata konservasi penyu yang kini menjadi daya tarik baru bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Pulau Pahat, salah satu pulau kecil di wilayah Anambas, ditetapkan sebagai kawasan konservasi perairan nasional dan menjadi habitat penting bagi penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata) yang tergolong satwa langka dan dilindungi.
Kegiatan konservasi di Pulau Pahat telah berlangsung sejak tahun 2014 melalui kolaborasi antara masyarakat lokal yang tergabung dalam Kelompok Masyarakat Peduli Penyu, Komunitas KOMPAK, serta dukungan perusahaan swasta dan pemerintah. Hingga saat ini, tercatat lebih dari 150 ribu tukik berhasil dilepasliarkan ke laut sebagai bagian dari upaya menjaga kelestarian populasi penyu di wilayah perairan Anambas.
Tidak hanya berfokus pada konservasi, kegiatan ini juga dibuka untuk umum sebagai bagian dari ekowisata edukatif. Wisatawan yang berkunjung dapat menyaksikan langsung proses peneluran penyu, membantu pemindahan telur ke sarang semi alami, hingga ikut serta dalam kegiatan pelepasan tukik ke laut lepas. Selain itu, paket wisata juga menawarkan pengalaman tambahan seperti snorkeling, kano transparan, serta penginapan dalam bentuk tenda atau homestay yang dikelola oleh warga setempat.
Program ini juga mendapat dukungan dari Loka Kawasan Konservasi Perairan Nasional (LKKPN) Pekanbaru dan organisasi internasional seperti The Rufford Foundation dan Conservation Nation. Kegiatan tagging penyu menggunakan flipper tag dan pengumpulan data ekologis dilakukan untuk memantau pergerakan dan keberadaan penyu yang menetap maupun bermigrasi.
Dengan semakin dikenalnya wisata konservasi penyu ini, Pulau Pahat diharapkan dapat menjadi model ekowisata berbasis komunitas yang berkelanjutan, sekaligus membuka peluang ekonomi alternatif bagi masyarakat Anambas tanpa merusak lingkungan.
Paket wisata konservasi penyu dibuka setiap musim peneluran, yaitu antara bulan Maret hingga September, dengan puncaknya pada April hingga Agustus. Bagi wisatawan yang ingin berkunjung, tersedia berbagai paket wisata edukatif dengan harga terjangkau, yang mencakup transportasi, konsumsi, akomodasi, serta pendampingan oleh pemandu lokal yang terlatih.
Bagikan:
Desa Payalaman
Kecamatan Kute Siantan
Kabupaten Kepulauan Anambas
Provinsi Kepulauan Riau
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini